Berkenalan Dengan Pendarra

Muhammad Amin Azis
3 min readJul 15, 2024

--

Sampaikan pada semesta
Ku sedang berkisah tentang seseorang
Yang tengah mengarungi samudra
Dan coba menaklukkannya
Petiklah Hari
Percayalah sesedikit mungkin pada esok hari
Ia akan merangkulmu
Membawa jauh dari belenggu hitam

Potongan lirik lagu ini saya dapatkan ketika scrolling Tik-tok menjadi back sound sebuah video yang saya lupa pastinya video apa, karena saya hanya fokus pada lirik yang memiliki daya magnet untuk mengetahui secara utuh lirik dan judul lagunya. Setelah memutar memutar beberapa kali back sound tersebut, saya membuka mesin peramban dan mencari “sampaikan pada semesta” Perjalanan singkat — Pendarra begitu mesin peramban memberikan hasil dari pencarian saya.

Sebelum membuka artikel-artikel yang di sarankan mesin peramban saya membuka spotify dan memasukkan perjalanan singkat ke dalam playlist yang nantinya menemani perjalanan saya dari kos menuju Blandongan atau sebaliknya. Bagi saya yang tidak terlalu suka mendengarkan lagu, potongan lirik dalam video menjadi cara terbaik untuk membentuk playlist

Kebiasaan saya setiap mendengarkan lagu baru pasti mencari makna dari lagu tersebut atau mencari tau band apa yang menyanyikan lagu tersebut, Dari kebiasaan inilah saya kemudian berkenalan dengan Pendarra, band yang berganti nama dari amigdala, berganti sebab Amigdala adalah nama dari mantan personel band ini.

Berkenalan dengan band Pendarra seperti menemukan informasi yang terus dicari tapi tak kunjung di temui dan setelah kita lupa informasi itu datang dengan sendirinya dan lebih jelas dari yang di ekspektasikan sebelumnya. Selayaknya mengenal seseorang, tak perlu lebih dalam sampai mengetahui bagian inti dari hidup mereka, begitu juga yang saya lakukan ketika berkenalan dengan Pendarra, cukup mengetahui sejarah nama band itu terbentuk kemudian menikmati lagu-lagu yang mereka ciptakan.

17 Mei 2024 menjadi hari bahagia bagi band ini, sebab mereka berhasil merilis album pertama yang diberi nama “Ode Matahari” berjumlah sepuluh. Album Ode Matahari rilisan Pendarra bukan sekedar kumpulan lagu, tapi Album yang setiap lagunya linier satu dengan lainnya yang terbagi menjadi tiga chapter yang menggambarkan kondisi emosi anak manusia.

Chapter pertama diberi nama Redup, kondisi di mana seseorang merasa terpuruk, kalah, marah dan keputusasaan. Lagu dengan judul Redup, Terbenam dan lulabi Tua menjadi tiga lagu yang menemani perjalanan kita merilis emosi ketika merasa terluka.

Chapter kedua menelusuri gelap, setelah kita ditemani dengan tiga lagu di chapter pertama dan ingin bangkit dari keterpurukan dan berdamai dari kondisi sebelumnya Pendarra mengajak kita menelusuri gelap mencari seberkas cahaya di temani lagu Di Sudut Purnama, Tetaplah Berpijar dan Tak Henti Bersauh.

Chapter terakhir Menyongsong Benderang kondisi dimana seseorang yang sudah mampu keluar dari emosi negatif yang menyelimuti dirinya dan melihat secercah cahaya di ujung jalan gelap yang sedang di susurinya. Bermekaran dan Mewangi, Perjalanan Singkat, Terbit dan Benderang adalah judul-judul lagu di chapter terakhir.

Lagu pada chapter terakhir lebih banyak dari chapter sebelumnya yang juga menandai kondisi ketika kita mampu keluar dari keterpurukan kita akan lebih banyak mendapat kebaikan dan keuntungan dari sebelumnya.

Album Ode Matahari ini bagi saya seperti mantra yang mampu membawa para pendengarnya merasakan emosi mereka yang sebenarnya.

Dalam tulisan ini saya tidak sedang memberi rekomendasi lagu, sebab di awal saya telah mengatakan tidak terlalu suka mendengarkan lagu, tetapi berusaha mencari makna dari setiap. Bagi saya lagu yang di rilis oleh band atau penyanyi manapun pasti memiliki makna yang begitu dalam kita dapat mengetahui kondisi yang sedang mereka rasakan.

Terimakasih pada akun yang telah menjadikan perjalanan singkat sebagai back sound dalam video anda, berkat kamu saya dapat berkenalan dengan Pendarra dan menikmati karya-karya mereka sesuai dengan kondisi emosi yang sedang saya rasakan.

--

--

Muhammad Amin Azis
Muhammad Amin Azis

No responses yet